Pages

1.26.2013

SANDI ADITYA AMBAH BHUANA



SANDI ADITYA AMBAH BHUANA


Wahai Penegak dan Pandega………..
Sahabat yang menjadi sahabat dalam kesukaan
Saudara yang menjadi saudara dalam kesulitan
Kecintaan kita terhadap hidup, bukan ketakutan kita terhadap ajal
Bukankah semua orang akan dipanggil kembali kepada-Nya ?
Banyak orang yang mati terlambat, dan tidak sedikit yang mati terlalu pagi
Matilah kita pada saat yang ditentukan-Nya
Jalanilah hidup dengan segala cinta dan bakti

Dan dalam hidup…………..
Cintailah mereka yang jiwanya dalam, meskipun sedang disakiti
Cintailah mereka yang berjiwa merdeka, namun hatinya pun bebas
Cintailah mereka bagaikan tetesan embun berat, yang selalu jatuh satu demi satu
Dari mega mendung yang selalu memayungi manusia, karena mereka itu memaklumkan akan tibanya halilintar dan sebagai pembawa maklumat………….
Mereka pun sirna

Begitulah mereka, dimana pun mereka hidup…………..
Bagai tunas kelapa yang tumbuh dengan kokoh, kuat dan besar, tanpa berubah
Makna dan manfaat

Dan dalam hidup………….
Karena berani adalah baik, maka beranilah dalam jalan yang baik
Dengan pusaka kujang, Lambang Ksatria
Jadilah kita ksatria yang berani dan benar
Cinta kita akan sesame dan cinta akan alam yang dicitakan-Nya

Itulah kata hati………….
Anggota keluarga  besar Aditya Ambah Bhuana

Sifan Dan Fungsi kepramukaan


Gerakan pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan Kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia.

Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi kepramukaan yang pada saat itu disebut kepanduan, seperti Hizbul Wathon, Pandu rakyat indonesia, kepanduan bangsa indonesia dan lain-lainnya. Tapi sekarang semuanya telah bergabung menjadi dalam organisasi Gerakan Pramuka, yang berdasarkan surat keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961.
Pramuka merupakan sebutan bagi setiap anggota gerakan pramuka. Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya Warga Muda yang Mampu Berkarya. Jadi setiap anggota pramuka diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan masyarakat disekitarnya.
Kepramukaan mengandung perngertian yang sama dengan scouting atau padvinderij dan atau kepanduan. Kepramukaan merupakan suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan serta berguna bagi anak dan pemuda dibawah bimbingan serta tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan diluar keluarga dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang menjadi dasar segala usaha pendidikannya atau kegiatannya.
Sifat kepramukaan terdiri dari 3 sifat atau ciri khas sesuai dengan hasil resollusi pada Konferensi Kepramukaan Sedunia pada tahun  1924 di Kopenhagen - Denmark, yaitu Nasional, Internasional dan Universal.
Kepramukaan yang dilaksanakan dianapun hendaknya berfungsi sebagai :
1.             Kegiatan yang menarik, menyenangkan serta berguna bagi anak dan pemuda;
2.             Pengabdian bagi orang dewasa
3.             Alat bagi masyarakat dan organisasi

Cara Mudah Menghapal Kode Morse


Cara Mudah Menghapal Kode Morse

Kode morse yang berupa ttik dan garis, sulit dihafalkan. tetapi bila kita menggantunya dengan suatu kata akan lebih mudah. Misalnya A = apel dan B = bola, dan seterusnya.  cara menghafal ini bisa dipraktekkan langsung kurang dari 15 menit, tetapi terbatas untuk menulis kode morse. Sedangkan untuk membaca kode morse dengan lancar kamu tetap harus menghafal dengan cara biasa.
Kuncinya di sini adalah mengganti kode morse dengan satu kata. Setiap huruf vokal “O” untuk garis dan huruf vokal lainnya untuk titik.
  • A = anno
  • B = bonaparte
  • C = cocacola
  • D = domini
  • E = es
  • F = Father Johan
  • G = gondola
  • H = himalaya
  • I = iris
  • J = jago loro
  • K = koridor
  • L = lemonade
  • M = motor
  • N = note
  • O = ongono
  • P = pertolongan
  • Q = qomokaro
  • R = ramone
  • S = sahara
  • T = tong
  • U = unesco
  • V = versikaro
  • W = winoto
  • X = xoxendero
  • Y = yosimoto
  • Z = zoroaster
Selamat mencoba!

Sejarah dan Perkembangannya Morse


Morse: Sejarah dan Perkembangannya

Kode morse adalah cara pengiriman informasi berupa huruf, angka, tanda baca dan sinyal dalam bentuk titik dan garis. Kode ini diciptakan oleh Samuel F. B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1836. Hingga saat ini kode morse tetap populer di kalangan pengguna radio amatir. Penggunaan paling terkenal adalah untuk mengirimkan sinyal darurat “SOS”. SOS bukan sebuah singkata, tetapi dipilih karena mudah dikirim dengan kode morse, 3 titik – 3 garis – 3 titik.

Bermula dari Telegrap

Sejak 1836, Fisikawan asal Amerika Serikat Samuel F. B. Morse dan Alfred Vail mengembangkan sebuah telegrap elektrik. Telegrap ini mengirimkan sinyal arus listrik melalui kabel yang dihubungkan dari pengirim ke penerima. Untuk itu, ia perlu mengembangkan sebuah kode agar sinyal tersebut dapat diartika menjadi huruf. Dari kebutuhan inilah Morse mengembangkan kode morse yang menjadi dasar kode morse modern yang dipakai saat ini secara internasional.
Pada tahun 1837, William Cooke dan Charles Wheatstone di Inggris juga mulai menggunakan alat yang mirip telegrap elektrik. Mesin telegrap mereka mengunakan jarum penunjuk yang bisa menunjukka huruf yang dikirim. Tahun 1841, mereka berhasil membuat telegrap yang bisa mencetak huruf-huruf yang diterima. Alat ini mereka kembangkan dari telegrap yang sebelumnya di tahun 1940 pernah mereka buat dan bekerja dengan baik. Tetapi telegrap mereka tidak laku di pasaran dan hanya pernah dibuat dua purwarupa.

Perbandingan kode morse yag asli dari Amerika, pengembangan oleh Jerman dan standard internasional saat ini.
Di sisi lain, sistem mesin telegrap yang dikembagkan di Amerika, yang pertama kali digunakan tahun 1844, didesain menggunakan teknik lain. Mesin itu memiliki perlengkapan pita kertas yang berputar dan stensil pada alat penerimanya. Pada saat sinyal arus listrik dikirim, pensil akan menempel pada pita kertas dan ketika arus diputus, sebuah pegas akan menarik pensil sehingga pita kertas bersih dari tanda stensil.

Kode Morse

Kode Morse mulai dikembangkan, sehinga operator penerima pesan dapat meerjemahkan pola pada pita kertas menjadi rangkaian huruf. Awalnya, morse hanya direncanakan untuk mengirimkan angka saja dan dari kombinasi angka-angka tersebut diterjemahkan menjadi huruf menggunakan buku manual. Tetapi, selanjutnya kode tersebut dikembangkan oleh Alfred Vail dengan memasukkan kode untuk huruf, sehingga lebih mudah penggunaannya. Vail meneliti frekuensi penggunaan (sering atau jarang) tiap huruf dalam alfabet berdasarkan huruf-huruf yang digunakan untuk mencetak sebuah surat kabar di Morristown. Huruf yang paling sering digunakan sengaja dirancang dengan kombinasi titik dan garis sependek mungkin. Itulah kenapa pola huruf dalam kode morse dibuat tidak urut abjad.

Selamat Tinggal Pita Kertas

Mesin telegrap waktu itu mengeluarkan suara “klik” setiap ada sinyal yang dikirim. Operator menyadari hal itu dan mencoba menuliskan langsung kode yang mereka dengan tangan. ternyata cara itu lebih cepat dan membuat telegrap lebih sederhana, karena tidak membutuhkan pita kertas dan stensil lagi. Mulailah suara sinya itu digunakan menggunakan gelombang radio. Pada masa ini kode morse banyak dipelajari dan dihafalkan.
Untuk mempermudah, suara penerima kode morse dibedakan jadi 2, “dit” untuk titik dan “dah” untuk garis.

Perkembangan Lebih Jauh

Pada tahun 1890, kode morse mulai banyak digunakan untuk komunikasi radio, sebelum teknologi radio bisa mengirimkan suara. pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 komunikas kilat kebanyakan menggunakan kode morse, baik yang dikirim menggunakan kabel telegrap, saluran kabel bawah laut, maupun sinyal radio. Dari tahun 1910 hingga 1930-an banyak yang mulai mencoba berkomunikasi menggunakan kode morse dari pesawat terbang.
Hingga pada awal tahun 1930-an, baik pilot militer maupun sipil memanfaatkan kode morse berupa kombinasi 2 atau 3 huruf untuk identifikasi pesawat mereka. Identifikasi itu dibutuhkan untuk mengetahui lokasi tiap pesawat pada peta.
Pada Perang Dunia kedua, kode morse menjadi kode yang sangat vital. Untuk mengirimkan pesan antar pasukan, dari kapal perang dengan pelabuhan, hingga yag terpenting para mata-mata untuk melapor langsung ke markas. Penggunaan kode ini dinilai murah. tentu saja setiap negara memiliki kode enkripsi sendiri-sendiri (semacam sandi-sandi dalam Pramuka).
Alasan lain menggunakan kode morse adalah pengirimannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan sambungan telepon. Padahal perkembangan teknologi peperangan semakin tinggi dan pergerakan pasukan jadi lebih cepat melebihi kecepatan koneksi sambungan telepon.

Mulai Ditinggalkan

Kode morse masih digunakan sebagai cara berkomunikasi standard di dunia maritim hingga tahun 1999, hingga akhirnya digantikan oleh Global Maritime Distress Safety System. Pada 31 januari 1997, kapal angkatan laut Perancis yang tenggelam mengirim kode morse yang dibaca, ” Calling All. This is our last cry before our eternal silence”. Penjaga Pantai Amerika berhenti memonitor frekuensi radio untuk kode morse.

Cara Menghapal Semaphore


Cara Menghapal Semaphore Cepat

Semaphore sebenarnya mudah dihapalkan, dengan penyederhanaan dan selalu diulang-ulang. Posisi bendera / tangan dalam semaphore dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok lingkaran.
Perhatikan gambar di samping.
  • Lingkaran Pertama. Huruf A – G
  • Lingkaran Kedua. Huruf H – N (kecuali huruf J)
  • Lingkaran Ketiga. Huruf O – S
  • Lingkaran Keempat. T, U dan Y.
  • Pelengkap J, V, W, X dan Z.
Pada lingkaran pertama sering disebut, single flag (bendera tunggal) karena satu bendera di bawah dianggap tidak ada untuk menyederhanakan. Terlihat perbedaan tiap lingkaran adalah posisi salah satu bendera, dari lingkaran pertama di bawah (B), lingkaran kedua di kanan bawah (Ka-B), lingkaran ketiga di kanan (Ka) dan lingkaran keempat di kanan atas (Ka-A). Posisi bendera kedua berubah berputar searah jarum jam.
Cara menghapalkannya adalah dengan berlatih langsung bertahap. Mulai dari mengulang-ulang lingkaran pertama, kedua, ketiga dan sisanya sekaligus.
Pada saat membaca isyarat semaphore, perhatikan kunci posisi bendera yang pertama (jangan perhatikan tangan yang memegang). Jika satu bendera posisinya di bawah, sudah pasti itu lingkaran pertama. Untuk menyederhanakannya, kita anggap posisi bawah itu nomor 1, kanan bawah nomor 2, kanan nomor 3 dan seterusnya hinggan nomor 8. Kuncinya adalah perhatikan nomor posisi terkecil.
Lingkaran Pertama, nomor terkecil adalah angka 1. Jadi A = 1-2, B = 1-3, dan seterusnya. Lingkaran kedua, nomor terkecil adalah nomor 2. Jadi H = 2-3, I = 2-4, K = 2-5 dan seterusnya. Ingat, selalu letakkan posisi nomor yang lebih kecil di depan.
Untuk mengirimkan angka menggunakan huruf A – I mewakili angka 1 – 9, dan huruf K mewakili angka 0. Lebih lengkapnya baca cara menggunakan isyarat semaphore.
Selamat mencoba!

Mengenal Semaphore "Pramuka"


Mengenal Semaphore

Semaphore adalah salah cara mengirim dan menerima informasi jarak jauh menggunakan kombinasi posisike dua tangan. Agar mudah dilihat, kedua tangan memegang suatu benda yang mencolok, seperti tongkat, dayung, bendera, atau lainnya. Yang paling sering digunakan saat ini memegang bendera semaphore berbentuk persegi dengan ukuran 45 cm x 45 cm. Bendera tersebut disusun dari 2 buah segitiga siku-siku dengan warna merah dan kuning. Warna merah selalu berada dekat dengan tangkai bendera. Tetapi, penggunaan warna yang lain diperbolehkan, yang penting tujuannya agar mudah dilihat dari jarak jauh.

Sejarah Semaphore

Sejak abad ke-19 sistem pengiriman berita menggunakan bendera semaphore diterapkan dalam Perang Sipil di Amerika Serikat. Namun waktu itu pengirim hanya menggunakan satu bendera dan satu warna saja. Pengirim berdiri di atas meara yang tingginya 2-3 meter agar mudah dilihat penerima berita.
Hingga era modern saat ini, semaphore masih digunakan oleh barbagai pihak, termasuk Pramuka di Indonesia. Semaphore merupakan salah satu bagian dari Teknik Kepramukaan yang diajarkan mulai dari golongan Penggalang (ada juga yang mengajarkan sejak Siaga).

Skema Huruf dan Angka

Kode dengan bendera semaphore ini sudah menjadi standard baku di seluruh dunia.

Posisi pengirim pada skema di atas adalah menghadap ke penerima/ pembaca. Jadi, misalnya pada huruf A, salah satu bendera berada di bawah dan bendera yang lain berada di samping kanan pengirim. Tidak masalah tangan kiri atau kanan yang di posisi manapun, karena yang dilihat adalah letak benderanya (ujung tangan), bukan tangan yang memegang.
Angkatan Laut Jepang, mengembangkan sistem semaphore menyesuaikan dengan huruf mereka. Karena huruf jepang mewakili suku kata, maka tidak cocok jika menggunakan semaphore dengan sistem alphabet seperti di atas.

Penggunaan Semaphore Paling Populer

Yang paling terkenal adalah pembentukan semaphore untuk lambang “PEACE”. Berupa lingkaran dengan satu garis tegak (huruf D) dan dua garis membentuk kombinasi tangan saat membuat huruf N. Logo tersebut pertama kali muncul pada protes terhadap senjata bom atom. Rombongan demonstran membawa logo tersebut dan melakukan long-march dari Trafalgar Square ke rural Berkshire. Huruf ND adalah singkatan dari “Nuclear Disarmament”.
Isyarat semaphore juga pernah digunakan oleh grup band The Beatles untuk album mereka yang berjudul HELP. Dalam cover albumnya, setiap personil band memperagakan isyarat semaphore dengan tangan mereka membentuk tulisan HELP.
The following semaphore characters are presented as one would face the signalman: